TIDAK REMBULAN MENGEJAR MENTARI
Keywords:
kumpulan puisi, sastera, tidak rembulan mengejar mentariSynopsis
Puisi-puisi dalam Tidak Rembulan Mengejar Mentari karya Datin Barupawati Utamaju Baharum terasa indah, lunak, menyegarkan, malah romantis. Penyairnya tidak pretentious, memilih kata-kata yang mudah dan disampaikan secara bersahaja. Mungkin juga sedikit konvensional, namun itulah kekuatannya yang sebenar. Suara dan hati nurani penyair terungkap secara jujur dan terbuka, sama ada melakarkan rindu, cinta, kekhuatiran, dan prasangka, atau menggambarkan alam dengan keajaibannya. Penyair juga menyentuh tentang kesyahduan, keimanan, dan ketakwaan.
Bayangkan kopi malam yang menggugah keinsafan setelah selesai membaca ayat Kursi, atau air lautan yang pasang surut mencecah kaki, mengingatkan kita tentang kehebatan alam. Atau tentang masa yang dicemburui, cinta yang tak mungkin pudar dan rindu yang tersimpan.
Penyair mengupas isu semudah amarah orang sabar, tawa yang berderai atau laluan ke puncak tertinggi. Semuanya dengan gaya khas yang menjadikan Datin Barupawati Utamaju Baharum seorang penyair istimewa dan unik. Saya sungguh terusik dengan puisi-puisi dalam kumpulan ini. lni adalah kumpulan puisi yang menusuk ke hati.