PYANHABIB YANG KAMI SAYANGI
Keywords:
buku umum, pyanhabib, puisi, penyair, biografiSynopsis
Buku Pyanhabib yang Kami Sayangi merupakan terbitan sulung Penerbitan Buku PENA-Malaysia Madani melalui projek Pelaksanaan Projek Penerbitan Bahan Bacaan Karya Asli Bertemakan Karya Kreatif dalam Bahasa Melayu oleh PENA (Belanjawan 2024).
Buku kompilasi ini merupakan hasil kolaborasi 38 orang penyumbang yang menggarap pelbagai bentuk karya seperti esei, kenangan, puisi, ilustrasi, dan gambar-gambar yang menceritakan perjalanan hidup bersama-sama dengan Allahyarham Pyanhabib.
Antara kandungan buku ini termasuk hantaran media sosial YAB Dato’ Seri Anwar Ibrahim semasa hari Pyanhabib kembali ke rahmatullah, lukisan sosok diri Pyanhabib oleh Datuk Lat, coretan kenangan oleh Datuk M. Nasir, puisi oleh Sasterawan Negara Datuk Dr. Siti Zainon Ismail, kupasan karya puisi Pyanhabib oleh Dr. Faisal Tehrani, dan lain-lain.
Isi kandungan buku:
- Kata Pengantar (Mohd Khair Ngadiron)
- Titipan Khas (Anwar Ibrahim & Steven Sim)
- Pyanhabib (Mohamad Saleeh Rahamad)
- Saya Berbangga Dia Suami Saya (Zurina Zakaria)
- Pyanhabib? Baba Saya (Najihah Pyanhabib)
- Pyanhabib dalam Mat Som (Lat)
- Bersajaklah di Negeri Abadi, Pyanhabib (Faisal Tehrani)
- Pyanhabib dan Semangat Zaman Dekad 1970-an, 1980-an (Ku Seman Ku Hussain)
- Pyanhabib, Penyair Muda yang Saya Kenal (Annabel Teh Gallop)
- Seorang Brader Bernama Pyanhabib yang Selalu Suruh Kita Makan Nasi (Ku Syafiq Ku Fozi)
- Pyanhabib – Brader, Kita Mesti Terus Hidup! (Nasir Jani)
- Hubunganku Dengannya ... Special (M. Nasir)
- Pyanhabib – Tanah Melayu (Mior Hashim Manap)
- Kau yang Lebih Mendengar Suara Alam (Zurinah Hassan)
- Kisah Itu (Siti Zainon Ismail)
- Pyanhabib yang Kukenal (Fauziah Nawi)
- “Suara” Pyan di Anak Alam (Ismail Abdullah)
- Pyan (Pyanhabib) Pyan (Abdul Ghafar Ibrahim)
- Pyanhabib: Apa yang Saya Belajar (Raihani Mohd. Said)
- Alangkah Hinanya Jadi Seniman di Malaysia (Imlan Adabi)
- Pyanhabib Mencari Suara Untuk Membela (Mohd Sayuti Omar)
- Bak Kata Siti, “Biarlah Rahsia” – Pyanhabib (Ronasina)
- Brader, Lu Sudah Tiada (Irwan Muhammad Zain)
- Gua Memang Tidak Tahu Seperti Apa yang Lu Tahu (Sabri Yunus)
- Catatan Buat Pyanhabib (Abu Nawas)
- Pyanhabib yang Aku Kenali (Manjoi Ghazali)
- Suatu Masa (Mohzan Op Zaharin)
- Lu Apa Tau! (Ariff Zulkarnain)
- Pyanhabib – Matahari Yang Menyinari (Han Zalini)
- Sunyi Itu Sakit (Fazleena Hishamuddin)
- Semua Orang Pasti Ada Cerita Baik Tentang Pyan (Abdullahjones)|
- Bawa Pyanhabib Jalan-jalan Naik Lori (Bart Ahmad)
- Pyanhabib – Kau Ada dalam Tiada (Awang Ketut)
- Penyajak Kegemaran Kuala Lumpur yang Saya Kenali (Hadri Shah)
- Buku Balada Pyanhabib Dah Rosak (Anuar Manshor)
- Per: Saja Tulis Surat Sebab Nak Bertanya Khabar (Sinaganaga)
- Tumpang Sampul Surat (Haan Yusoff)
Buku ini bukan sahaja menjadi sebuah rekod sejarah, malah menjadi tanda kasih sayang dan penghargaan kepada individu yang banyak memberikan inspirasi kepada masyarakat Malaysia khususnya generasi muda.